Setelah dibombardir dengan film-film box office di bulan maret , awal april kita akan kedatangan Captain America. Jagoan marvel ini kembali membawa tamengnya ke layar lebar pada tanggal 2 april secara serentak di bioskop kesayangan anda (klo bukan XXI yah di Blitzmegaplex). Walaupun ditayangkan tanggal 4 secara universal, entah di Indonesia sudah keluar duluan di tanggal 2. Jika anda sudah "menandatangani kontrak"marvel series seperti iron man,thor maka CA ini tidak boleh anda lewatkan. Semua serial superhero marvel akan membentuk satu kesatuan cerita yang akan dipertemukan The Avenger nantinya pada tahun depan. So, Don't Miss it !!!
Llweyln adalah seorang pemusik pop balada yang mencoba memasarkan kembali karya lagunya setelah terpisah dari duetnya. Memulai solo karir nampaknya bukanlah hal yang mudah baginya, dikarenakan publik lebih mengenal perform grupnya ketimbang masing-masing personil . Karakter Llweyn sendiri digambarkan sebagai sosok idealis yang jarang "patuh" terhadap permintaal major label, yang membuatnya kerap mendapat penolakan.
REVIEW
Musik balada merupakan aliran musik yang beriisikan melodi-melodi harmoni dengan narasi yang dilantunkan sang penyanyi. Biasanya mewakilkan suara komunitas untuk menyuarakan kondisi atau potret kehidupan yang sedang terjadi. Lagu balada asal mulanya dari iringan pertunjukan tari balet di negeri perancis. Lalu kemudian berkembang di negara daratan inggris yang kemudian mengalami alterasi dengan lirik-lirik percintaan yang lebih dikenal dengan aliran ballad pop. Di indonesia kita memiliki penyanyi legendaris aliran pop balada seperti Iwan Fals dan Ebit. G. Ade.
If it was never new, and it never gets old, then it's a folk song
Melirik kehidupan Llweyn (Oscar Issac) yang baru ditinggal oleh teman duetnya, segala nya berubah menjadi acak-acakan. Mulai dari kehidupannya yang tidak teratur, karir bermusik yang menurun, sampai hubungan dirinya dengan orang sekitar kerap kali memicu pertengkaran. Yah, sebuah keamburadulan hidup menghiasi sepanjang film. Namun dengan kondisinya sekarang ini, dirinya masih saja menganut idealis bermusik. Itulah yang membuatnya sulit menemukan major label yang ingin mengorbitkannya menjadi musisi besar.
Film ini berseting di era 60' dimana era ini merupakan masa keemasan dunia musik. Setiap orang yang berhasil menjadi artis ternama di waktu ini dipastikan akan menjadi legenda musik sepanjang masa. Di tahun inilah The beetles,elvis presley, bob dylan melegenda dengan aliran musik berbasis balada, walaupun pengembangannya menjadi ciri khas masing2 penyanyi itu sendiri. Dan, bagaimana klo anda adalah seorang musisi dengan aliran yang lagi tenar tetapi mendapati diri anda tidak menjadi bagian dari para legend music 60'.Sutradara Coen bersaudara mencoba mengilustrasikannya ke tokoh fiksi bernama Llweyn.
Seperti yang sudah-sudah ,Karya Ethan Coen dan Joel coen ini lebih menekankan ke emosi dari si karakter itu sendiri. Mungkin sebagian orang tidak merasa menikmati alur dari film yang sedikit agak lambat dan kadang beberapa scene hanya minim dialog. Akan tetapi Inside Llweyn davis ini berisikan krtikan sosial menyangkuti perkembangan musik jaman sekarang, dimana tidak mementingkan kualitas dari musik melainkan permintaan pendengar musik yang mengikuti kualitas tersebut.
Dari sisi cinematography, layak diberi sanjungan. Pasalnya dapat menggambarkan suasana era 60 di Amerika sana yang dibalut dengan suasana kelam, sekelam kehidupan Llweyn. Oscar Issac yang memerankan sang tokoh utama pun bermain dengan sangat baik. Hanya dengan memperlihatkan mimik wajah dan gestur tubuh saja , kita sudah dapat melihat kebingungan seorang musisi lantang-lantung mencari nafkah dari karir bermusiknya. Film ini juga dibumbui dry komedi dan beberapa kali ekspresi Oscar yang menilai kualitas musik terdengar buruk baginya dapat memancing tawa penonton. Soundrack musik dari film ini terdengar sangat indah, beberapa lagu yang saya senangi antara lain "Hang me, hang me", "500 hundred miles" dan "please mr. kennedy".
Karakter pendukung lainnya juga memberikan kontribusi yang cukup baik seperti Justin Timberlake, Max Cassela,John Goodman. Hanya saja, pada pertengahan cerita akan terasa jenuh dan saya rasa disini diakibatkan setiap karakter terkesan seperti beradu akting dan tidak berbaur. Secara keseluruhan film ini memberikan hiburan yang menyenangkan dan boleh dikatakan Inside Llweyn Davis adalah salah satu drama musikal terbaik.
Score >>>> 8 / 10
Enjoyment >>>> 9 / 10
TRAILER
Sutradara : Ethan Coen, Joel Coen
Penulis : Ethan Coen, Joel Coen
Pemain : Oscar Isaac, Carey Mulligan, John Goodman, Justin Timberlake
Durasi : 104 menit
Rating : 15 +
Release : 24 January - UK
Bahasa : English
Reward : 1. Nominee Best Achievement in Cinematography 2. Nominee Best Achievement in Sound Mixing
Setelah penyerbuan pertama yang dilakukan Rama (Iko uwais), dirinya kembali diminta bertugas untuk menyusup kedalam sindikat mafia guna menangkap oknum-oknumpolisi korup. Namun untuk memasuki bagian dalam sindikat tersebut, Rama harus menyamar sebagai Tahanan sipil untuk mendekati salah satu anak keluarga mafia yaitu uco (arifin putra). Sebagai imbalannya, satuan unit khusus tersebut memberikan jaminan keselamatan untuk keluarganya.
Review
Semua audience The Raid 2 pasti akan memasang ekspetasi tinggi akan disuguhkannya tontonan aksi yang lebih akrobatik, brutal, bloody dan kejam dibandingkan dengan seri sebelumnya. Toh, wajar saja penonton mengharap demikian mengingat pujian yang diterimanya sebagai the most favourite movie di Festival sundance 2014 adalah sinyal sebuah film berkelas dunia. Jika anda mengharapkan adegan aksi yang LEBIH dari seri sebelumnya maka anda berada di jalur yang tepat, jangan mengharapkan cerita yang penuh konflik.
Cerita The raid 2 ini boleh dikatakan "perang antar clan" dimana melibatkan 3 clan mafia yaitu Clan yang dipimpin bangun (Tio pasukadewo), clan Jepang yang dipimpin Goto (Ken'ichi Endô) dan Clan gangster yang dipimpin bejo (Alex Abbad). Tiap clan memiliki karakter yang sama yaitu memiliki pemimpin clan, seorang anak laki-laki, seorang kaki tangan, dan beberapa assasin. Dengan premis perselisihan clan, Apakah The Raid 2 bisa lebih baik dibanding The Raid 1? Jika itu pertanyaan anda maka saya akan memberikan jawaban BIG YES. Berandal menawarkan sejumlah fight scenes yang luar bisa dengan ruang lingkup yang lebih luas dibanding prequelnya. Beberapa akrobatik martial-art yang ditampilkan sekejap dapat membius mata untuk enggan berkedip. Ditambah adegan violence yang memilukan telinga ketika mendengar suara sprain, suara pemukul baseball yang dihantamkan, suara cabikan pisau dan bebrapa scoring sound efek yang sangat keren dari tim sound departemen MerantauFilm dapat memberikan action orgasmic.
Dari segi visual juga tidak kalah hebatnya. Adanyapanorama yang indah di beberapa set berhasil memanjakan mata para penonton. Tidak kalah dengan background set saat fighting scene terlebih saat perkelahian antar tahanan sel dalam kubangan lumpur menambah suasana lebih dramatis. Pengambilan angle camera yang berbeda juga turut memberikan nilai tersendiri untuk efek visual. Beberapa karakter iconic semisal, hammer girl, baseball bat-man, assasin, prakoso turut memberikan andil. Yah, semuanya diramu menjadi satu kesatuan yang sangat indah membuat The Raid 2 benar-benar membekas dalam ingatan setiap audience nya. Hmm... lantas apa kekurangannya? Saya tidak tau ini kekurangan yang berarti atau mungkin dapat diabaikan adalah inti cerita yang semula mengungkap polisi korup malah terjerumus ke perang antar clan saja. Anehnya lagi dimana ada orang bergerombol disitu ada perkelahian tanpa didasari alasan yang jelas untuk memicu aura permusuhan (yah ibarat melihat segerombolan anak SMA memegang senjata tajam maka akan ada tawuran wkkwkkw). Shaking kamera saat fight scene diawal membuat saya sulit mengenali yang mana Rama, uco dan teman2nya. Tidak adanya one liner yang memorable seperti yang ditemukan di The raid 1 "Klo saya marah sy bisa menggila / pakai tangan biar lebih greget".
Anyway nampaknya Garet Evans mengerti bagaimana menggunakan dananya dari keberhasilan The Raid 1 untuk membuat sekuel yang jauh lebih berkualitas. Dan tidak lupa kita ucapkan terimakasih kepada sang sutrada yang telah mendatangkan salju di negara pertiwi kita ini hahaha, Indonesia bersalju hanya ditemui di The Raid 2. Dengan apa yang ditampilkan di The Raid 2, akan menimbulkan pertanyaan besar Apakah The Raid 3 nanti masih bisa menandingi The Raid 2? mengingat sebuah pencapaian fight scenes yang sangat tinggi tentu membuat Garet Evans berpikir lebih keras untuk membuat seri selanjutnya jauh lebih berkualitas. Kita tunggu saja project selanjutnya dari sutrada kelahiran Wales ini.
Score >>>> 9 / 10
Enjoyment >>>> 10 / 10
SPECIAL FEATURE
Siapakah karakter yang paling mencuri perhatian anda? Apa ada yang setuju dengan saya, dia adalah Baseball Bat-man. Seorang assasin dengan sweater hodie ini mengandalkan pemukul baseball dan bola bisbol untuk menghabisi lawannya cukup menarik simpatik. Gerak-gerik saat memegang dan mengayunkan tongkatnya serta berlajalan dengan menyeretkan tongkat bisbolnya berhasil mencuri perhatian saya. Nama aslinya adalah Verry Tri Yulisman, seorang anggota tim koreografi yang melatih para pemain dalam melakukan beladiri. Kepercayaan yg diberikan oleh Evans untuk mengisi sebuah role , tentu saja tidak disia-siakan olehnya.
Bagi praktisi pencak silat , tentu senjata kerambit "kuku macan" merupakan senjata paling legendaris dan ini diangkat dalam The Raid 2. Saya sangat senang ketika unsur-unsur dari pencak silat mulai dijabarkan Evans kedalam filmnya. Dalam fight scene Rama vs The Assassin (Cecep Arif Rahman) menggunakan senjata kuku macan ini tampak mempesona. Sekaligus menampilkan kekejaman dari senjata berbentuk seperti pisau kecil yg melengkung ini dapat mencabik2 lawannya dengan keji. Setelah melihat seluruh fight scenes di film ini, dijamin akan mengundang bule atau orang asing untuk datang ke indonesia guna mempelajari seni beladiri yang cukup menyita perhatian dunia ini.
TRAILER
Sutradara : Gareth Evans
Penulis : Gareth Evans
Pemain : Iko uwais, Jullie Estelle, Arifin putra, Cecep arif, yayan ruhian, oka antara
Di masa depan, ketika manusia melakukan eksperimen rekayasa global-warming dengan menaburkan gumpalan dingin di sekitar atmosfir bumi, ternyata menyebabkan kematian hampir seluruh makhluk hidup di bumi. Untuk bertahan hidup mereka menempati sebuah kereta api besar, dimana kereta ini berjalan mengelilingi dunia tiap tahunnya.
Review
Setelah lama tidak menggarap film, sutradara Joon-ho bong melakukan debut pertamanya membuat film berbahasa inggris dengan jajaran cast holywood ternama. Nampak terlihat cris evans (Captain america) mengisi leading role, tilda swinton, Ed harris (The way back), John hurt (harry potter) dan tentu saja rekan sejawadnyaKang hoo-song(the host, memories of murder). Sebuah ekspetasi yang cukup baik untuk memulai kisah perjalanan manusia yang berada di ambang kepunahan. Snowpierce bercerita tentang kehidupan manusia dilanda cuaca ekstrim yang sangat dingin. Bahkan bila keluar selama 7 menit saja, dapat membekukan seluruh organ tubuh. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah dengan menumpangi kereta api bertenaga "holy machine" yang mengangkut seluruh umat manusia yang masih tersisa. Namun langkah ini bukanlah win-solution bagi kalangan strata sosial kelas bawah. Setidaknya itu yang mereka rasakan ketika mendapatkan perlakuan kekerasan dari tentara dan kaum aristokrat. Mereka diperlakukan seperti binatang dan hanya mengkonsumsi makanan-makanan hasil olahan yang kurang bergizi. Tidak tahan dengan kondisi ini, Curis (cris evans) merencanakanpemberontakan untuk menguasai kereta tersebut guna mendapatkan kesetaraan hidup dengan kaum kelas atas.
Bertahan hidup didalam sebuah kereta di era global-warming, boleh dikatakan sebuah ide cerita yang masih segar dalam dunia film. Ide ini berasal dari ketertarikan sutradara setelah membaca novel perancis berjudul Le Transperceneige. Kisahnya diambil dari novel tersebut. Film ini menampilkan beberapa adegan action dibalut dengan plot drama perjuangan manusia yang menuntut kesamaan hak. Sekilas seperti mengkritik keadaan sosial sekarang ini dimana kesenjangan antara si kaya dan si miskin sudah terlalu jauh kecuali di negara komunis belum terlalu signifikan. Alur ceritanya pun tersusun secara hirearki dimulai dari penindasan-pemberontakan-perjuangan-pencapaian berjalan dengan rapi. Dan seperti garapan film Joon ho bong yang selalu memberikan shock ending dibagian terakhir filmnya, juga masih membuat kita terperanga nantinya. Bila film ini dipikir secara logika, mana ada org bertahan hidup diatas kereta yang berjalan melalui rel yang telah tersambung ke seluruh dunia. Anda rasa belum cukup masuk akal? oke,bagaimana dengan kereta yang menggunakan "Holy machine" yang tidak memiliki bahan bakar dan berputar secara abadi. Yah, untung ini hanya sebuah film jadi kita bisa mengesampingkan unsur logika tersebut. Efek visual yang terasa masih kasar, scene yang terkesan theatrical dan beberapa artist terlalu over-acting adalah kelemahan film ini. Misalnya Tilda swinton, diawal kemunculannya sempat mencuri perhatian para audience sebagai sosok antagonis yang menjengkelkan, tetapi seiring dengan waktu kita akan menyadari bahwa peran nya pun hanya sebuah gimmick saja.
Alih-alih ingin menyaksikan film sci-fi tentang global-warming, malah yang saya temukan adalah film drama dengan beberapa adegan action mengenai krtikan umat manusia saat sekarang ini. Seperti kesenjangan sosial, sistem monopoli dan beberapa kondisi lainnya membuat hati kita akan merasa piluh bagaimana sifat dasar manusia walaupun dalam keadaan susah sekalipun, masih saja berperilaku menyimpang. Shock ending yang dihadirkan pun semakin menambah kepiluhan dalam film ini. Tidak buruk namun juga tidak terlalu istemewa tetapi ada informasi yang ingin disampaikan dalam film ini mengenai gelagat manusia mungkin bisa menjadi pertimbangan anda untuk menonton Snowpiercer.
Score >>>> 7 / 10
Enjoyment >>>> 6 / 10
TRAILER
Sutradara : Joon-ho Bong
Penulis : Joon-ho Bong, Kelly Masterson, based on novel Le Transperceneige
Pemain : Chris Evans, Tilda Swinton, Jamie Bell, Ed Harris, John Hurt
Durasi : 126 menit
Rating : Dewasa
Release : South Korea - 1 Agustus 2013
Bahasa : English, Korea
Reward :
Recommended for penikmat film yang menyinggung issue sosial
Film yang digadang-gadang sebagai The Most Anticipated Movie di Festival Film Sundance 2014, akan hadir sebentar lagi ke Indonesia. Tepatnya tanggal 28 Maret yang merupakan jadwal primere di seluruh Theatre Indonesia. Terdapat beberapa fakta mengenai The Raid 2: Berandal ini, yuk kita liat disini.
1. Film The Raid 2 : Berandal sudah lama diproduksi dari tahun 2010.
Film ini sebenarnya dibuat jauh hari setelah film Merantau di tahun 2009 dengan judul Berandal. Akan tetapi, karena keterbatasan dana akhirnya dibuat dulu Film The Raid sebagai penggalangan dana dan ujicoba ke pasar perfilman luar. Dan setelah the raid I berhasil meraup pendapatan yang cukup signifikan, barulah Berandal dilanjutkan produksinya dengan judul The Raid 2 : Berandal.
2.Melibatkan 120 fighter dalam satu scene
Salah satu adegan yang paling menarik perhatian adalah perkelahian di lapangan sel tahanan yang melibatkan 120 fighter berada dalam satu scene. Belum lagi ditambah dengan kondis medan yang dibuat cukup berat, karena garet evans mendatang seabreg lumpur buatan untuk menambah suasana dramatis salah satu adegan fighting film ini.
3. Menampilkan Adegan kekerasan yang terkesan brutal.
Beberapa audience luar merasa tercengang ketika melihat adegan kekerasan yang ditampilkan The Raid 2 di acara Festival film sundance. Suara pukulan, tendangan, matahin leher , pukulan baseball/hammer terasa lebih real. Ditambah dengan garapan scoring music yang benar-benar harmonis dengan adegan actionnya. Tentunnya digara oleh Aria salah satu composer ternama di hollywood Joseph Trapnase dengan kolaburasi composer asal Indonesia Prayogi dan Fajar Yuskemal.
4. Julie estelle membutuhkan waktu 6 bulan untuk berlatih beladiri.
Seperti kita ketahui Julie memerankan Hammer Girl sebagai assassin tidak memiliki latar belakang emartial-art. Karena tuntutan peran maka Julie secara profesional untuk berlatih dengan bantuan para koreografer tim merantau film. Sebagai catatan, Julie tidak menggunakan stunt untuk setiap adegan actionnya.
5.Syuting the raid menghabiskan waktu selama 7 bulan
Syutingnya sendiri menghabiskan waktu 7 bulan dan untuk adegan Final fight scenenya sendiri membutuhkan waktu 6 minggu. Sungguh persiapan yang luar biasa dari sineas asal Wales ini.
6. Koreografi telah lama dipersiapkan.
Koreografi pertarungan di berandal sudah lama diusung oleh Yayan dan Iko Uwais bersama kru tim merantau film. Hanya saja karena penundaan , maka dibuatlah downgrade koreografi untuk the raid 1. Supaya terkesan adegan action yang ditampilkan lebih "nendang" dibanding prekuelnya.
7. Very Tri Yulisman tidak memiliki dialog.
Diceritakan bahwa Jullie dan Veri adalah bersaudara dimana Hammer Girl dan Baseball bat-man berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Veri juga sempat berlatih dengan coach baseball professional sebagai dasar dalam adegan action yang ia mainkan menggunakan tongkat baseball.
8. Setiap pengambilan Fight scenes nya membutuhkan persiapan 20-30 menit.
Persiapan dilakukan untuk make-up artist terlihat seperti berantem beneran, mulai dari luka,goresan dan sebagainya membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dilakukan agar mendapat efek yang lebih real di tiap fight scenes nya.
9. The Raid : Retaliation adalah Judul The Raid 2 yang dirilis di Amerika dan negara Eropa.
Hak siar dan edar film ini telah dibeli USA oleh Sony Pictures Worldwide Acquisition (SPWA) melalui anak perusahaannya, yaitu Sony Classic. Perusahaan ini pula yang membeli hak siar film The Raid Redemption tiga tahun silam.
10. Cast The Raid 2 adalah gabungan dari Merantau film dan Temo Brother
Bila diperhatikan hampir setiap pemain Rumah Dara, The killers, V/H/S 2 segment : Safe Heaven juga turut bermain dalam The Raid antara lain : Jullie estelle, Arifin ilham, oka antara, epy kusnandar adalah artis bawaan film Temo Brothers
Di Tahun 2011 Valve menyelenggarakan kejuaraan game LAN DOTA 2 International untuk pertama kalinya. Total hadiahnya pun gak tanggung-tanggung mencapai $1.600.000. Bertempat di Germany, menampilkan 16 team dari seluruh penjuru negara. Free to play mencoba menyajikan apa yang memotivasi mereka untuk terus bermain game dota2 dan tanggapan keluarga mereka mengenai fenomena tersebut.
Review
Sebelum saya berbicara panjang lebar, kali ini review saya agak berbeda dari biasanya. Saya membaginya menjadi 2 bagian; 1.) review bagi penggila dota 2.) bagi yang awam tentang dota2. Hal ini saya lakukan karena keduanya memiliki perspektif berbeda. Free to play bukan sekedar tontonan yg membahas game dota2. Ada pesan moral yang ingin disampaikan dari para professional gamer (sebutan atlet untuk pemain game) dan pihak keluarganya. Jadi, bagi yang awam soal dota2 anda bisa melewati review saya yg part I dan langsung membaca review part 2. :)
Part I
Haloooo para DOTA lovers dimanapun kalian berada, nampaknya kita boleh berbangga sebagai pemain/penggemar/penggila/pensiunan dota. Pasalnya baru kali ini ada game komputer sangat diapresiasi tinggi, dimana loe diiming2in duit gede untuk bermain game. Hadiahnya pun sangat besar dan ini merupakan sejarah, pertama kalinya computer gaming diperlakukan seperti ajang kompetisi professional. Diramaikan oleh Tim-tim yang sudah tidak asing di telinga kita seperti Navi, EHOME, Sychte Gaming dan beberapa tim besar lainnya. Sayang aja, tidak ada perwakilan dari Indonesia seperti XCN hihihihi.
Para dota lover pasti telah mendengar kabar ini merebak 3 tahun silam, dan niscaya tidak ada yang belum mengetahui soal ini. Lantas hal baru apa yang ditawarkan oleh film dokumenter valve ini?. Disini kita akan melihat lebih dekat para pemain dota2 international. Sebut saja Dendy, yang merupakan kapten tim Navi berasal dari ukraina. Dia tinggal di sebuah flat yang sederhana bersama Ibu dan kedua kakaknya. Diceritakan Dendy menghabiskan waktunya hanya bermain Dota. Hal itu dikerjakannya sebagai pengalihan rasa sedihnya kepada sang ayah yang sudah tidak bersama mereka. Cukup menyentuh memang, belum lagi pendapat dari Ibu dan kakaknya yang menanggapi kelakuan dirinya sehingga mereka mendukung dendi mengikuti kompetisi tersebut.
Karena film ini dibuat atas kerjasama Valve, tentunya memberikan bebrapa sentuhan animasi pada hero dota yang dimainkan saat kompetisi berlangsung. Kita bisa melihat saat para hero dan creep menghancurkan ancient/barak/fountain dengan animasi 3d layaknya melihat trailer dota2. Ditambah gelagat dari para pemain saat mereguk kemenangan, kekalahan bahkan ada yang saling "bacot" hohohoho. Bahana riuh penonton yang meramaikan suasana kompetisi, turut memberikan semangat kepada team yang sedang berlaga . Tidak ketinggalan komentar-komentar dari komentator dota2 international yang sesekali memberikan pandangan kepada setiap tim membuat situasi semakin panas.
Film Free To play garapan valve ini merupakan film wajib yang harus disaksikan oleh para dota player diseluruh jagat raya. Rekam jejak kompetisi gaming terbesar seperti ini adalah pembuktian bahwa DOTA2 sangat diapresiasi sebagai game yang berkualitas bahkan dinobatkan sebagai The best Multiplayer online battle arena (MOBA) game has ever made. --- GG kk tq -- Part II
Dota 2 adalah sebuah computer-gaming yang dimainkan secara online atau LAN. Di indoneisa wabah game online bukanlah hal yang baru lagi. Hampir setiap anak kecil saat ini sudah memainkannya tanpa kenal waktu. Kita sebagai pemerhati anak-anak terkadang merasa perihatin perihal fenomena ini sebab mereka cenderung lebih memilih menghabiskan waktunya memegang mouse dan keyboard ketimbang memangku buku dan pensil. Di film ini akan dijabarkan pendapat orangtua serta anggota keluarga lainnya menyangkut adiksi anaknya bermain game. Saya akan mengkultuskan satu pertanyaan yang bercokol dalam benak kita semua "Mengapa anak-anak sekarang lebih senang ke warnet hanya untuk bermain game". Akan ditemukan jawaban yang bervariasi tergantung bakground dari gamernya sendiri. Mari kita ambil salah satu contoh di film ini, dia bernama bennedict. Bennedict merupakan seorang pelajar SMA asal singapur yang sudah lama menekuni game Dota. Dia termasuk siswa yang cukup cerdas di sekolahnya terbukti dengan nilai akademik yang didominasi nilai "A".
Akan tetapi dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya dibanding bersama keluarganya. Bennedict pun menjelaskan bahwa dalam keluarganya, mereka selalu mengagung-agungkan prestasi akademiknya saja . Padahal dia merasa lebih tersanjug jika ada yang mengagumi kehebatannya bermain game Dota. Oleh karena itu dirinya mencari lingkungan yang benar-benar menyanjung kepiawaiannya memainkan keyboard dan mouse tersebut. Nyesak rasanya. Film ini sekiranya merepresentatif kan kepada para orang tua /calon orang tua agar lebih peka lagi dalam membimbing anaknya. Virus game online ini sudah tidak dapat dihindari tapi bisa dikendalikan dengan peranan ortu yang senantiasa mencoba terlibat dalam setiap aktivitas anaknya. Terkadang mereka hanya perlu sanjungan terhadap apa yg mereka kerjakan walau hanya itu sebatas permainan semata.
They need some concern too even just with playing game
Score >>>> 10 / 10
Enjoyment >>>> 10 / 10
TRAILER
Sutradara :
Penulis : Craig Borten, Melisa Wallack
Pemain : Benedict Lim, Danil Ishutin (dendy), Clinton Loomis |
Ron Woodroof (Matthew McConaughey) seorang teknisi dan penipu ulung kerap berkeliaran di acara rodeo tiba-tiba divonis mengidap HIV. Menurut analisa dokter dirinya tidak akan bertahan lebih dari 30 hari. Namun Ron tidak menyerah begitu saja, bermacam cara ditempuhnya untuk berjuang mengobati virus yang menggerogoti tubuhnya tersebut. Mulai dari sampai dengan cara yang nekad.
Review
Sedikit orang yang mengetahui film ini, sampai Dallas Buyers Club menerima bermacam penghargaan di ajang academy awards dan Global award barulah banyak yang meliriknya. Klo boleh jujur, hampir sulit memasarkan film dengan tema yang sedikit kompleks dan tidak disusupi dengan actor ganteng atau actress cantik. DBC dihiasi oleh actor penghidap HIV, Banci berkeliaran dan dokter yang kebingungan. So, bagaimana premis seperti ini bisa laku di pasaran jika tidak terlebih dahulu memenangkan 3 piala oscar sekaligus.
Mengangakat kisah tentang pengidap HIV yang divonis hidupnya tidak akan bertahan lebih dari 30 hari. Sontak saja hal ini membuat Ron menjadi orang yang kehilangan arah hidup. Bahkan kawan-kawannya pun, enggan mendekati Ron karena penyakit yang dialaminya. Melihat keadaan dirinya yang semakin terpuruk, dia pun mencoba untuk mendaftarkan diri sebagai tester obat HIV. Disinilah dia bertemu dengan tester lainnya, seorang banci bernama Rayon (Jared Letto) yang saling berbagi cerita sesama pengidap virus mematikan ini. Namun tiba-tiba keputusan sepihak farmasi membatalkan produksi uji cobanya ini membuat Ron berpikir keras yang kemudian mendatangi seorang dokter yang ijin prakteknya telah dicabut karena mengembangkan obat yang tidak disetujui oleh badan medis. Dan .... WALAH!!! setelah dia melewati hari ke-30, dia masih hidup berkat obat yg diberi sang dokter. Ron berinisiatif untuk menjual obat ilegal ini secara sembunyi" dengan bantuan Rayon sebagai penghasilan hidupnya. Kehidupan baru pun dimulai.
There ain't nothin' out there can kill fuckin' Ron Woodroof in 30 days.
Rasanya tidak berlebihan pemeran Ron diberikan piala Oscar sebagai Aktor terbaik di ajang Academy Award 2014. Sebab, Matthew McConaughey rela menurunkan berat badannya sebanyak 20 kg agar terlihat seperti orang yg terkena AIDS. Dengan celoteh-celoteh ala koboi yang rada nyeleneh semakin mengukuhkan dirinya layak menyandang trophy tersebut. Tidak ketinggalan peran banci Rayon yang dimainkan sangat apik oleh Jared Letto, juga turut menyumbang satu oscar sebagai the best supporting actor. Sebagaimana kita ketahui Jared yang juga vokalis 30 second to mars ini, belum pernah memenangkan penghargaan bergengsi sekalipun sejak karir layar lebarnya dimulai tahun '95.
Dallas buyers club memiliki ritme yang sangat menyenangkan di setiap scene nya. Berjalan dengan alur yang smooth dan variasi konflik menjadikan sebuah daya tarik. Suasana tahun 80'an dengan kejayaan rodeo-nya dan style koboi juga dapat memberikan warna tersendiri kepada penontonnya. Totalitas peran dari Matthew dan Jared, semakin memberikan andil yang sangat besar bahwa film ini tidak hanya sekedar bak akting saja, tetapi seperti karakter yang benar-benar nyata dirundung kepenatan hidup. Tidak lupa sang sutradara Jean-Marc Vallée membumbuhkan black-comedy agar suasana film menjadi lebih santai dan bisa dinikmati oleh penontonnya. Mungkin yang menjadi "kegelisahan" ialah tidak adanya aktor/aktris cakep yang beralu-lalang sepanjang penayangannya. Namun bagi saya itu bukanlah kendala untuk menikmati film berkelas seperti ini .
Jika anda mencari tontonan yang berkualitas, dan memiliki sarat makna akan perjalanan kehidupan maka saya sarankan untuk tidak melewatkan film satu ini. DBC memberikan motivasi bagi audience nya agar jangan menyerah terhadap kesulitan yang menimpa diri kita. Life must go on !!!. FYI, film ini diangkat dari kisah nyata.
Score >>>> 9 / 10
Enjoyment >>>> 8 / 10
TRAILER
Sutradara : Jean-Marc Vallee
Penulis : Craig Borten, Melisa Wallack
Pemain : Matthew McConaughey, Jennifer Garner, Jared Leto
Durasi : 117 menit
Rating : Dewasa
Release : Februari 2014 - Indonesia, USA- 22 November 2013
Bahasa : English
Reward : 1. Best Performance by an Actor in a Leading Role - Matthew McConaughey 2014 2. Best Performance by an Actor in a Supporting Role - Jared Leto 2014 3. Best Achievement in Makeup and Hairstyling 2014 4. Nominasi Best Motion Picture of the Year 2014 5. Nominasi Best Achievement in Film Editing 2014 6. Nominasi Best Writing, Original Screenplay 2014