Martyrs (2008) - Horror | Thriller
Storyline
Mungkin Martyrs sudah tidak asing bagi para penggemar film horror. Film yang dideklarasikan sebagai salah satu tontonan penuhi kontroversi ini, memancing saya untuk menyisihkan waktu meliriknya. Saya sendiri mungkin terbilang awam di Horror-movie bukan karena tidak menyukain genre ginian tetapi lebih kepada "what I learned from people scream". But, martyrs memberikan saya pandangan baru terhadap film horror dengan tipe eksploitasinya.
Awal-awal kita diperlihatkan sebuah keluarga yang sedang makan bersama di meja makan. Tidak lama kemudian datanglah seorang gadis dengan membawa shotgun 2 barrel nya lalu menembakkan ke satu-persatu anggota keluarga tersebut. GILA !!!! gak ada angin gak ada apa gadis belia ini tiba-tiba saja menghabisi mereka dengan keji. Tidak seperti serial killer di film-film biasanya, setelah menghabisi para korbannya dia pun menangis dan merasa sedih tetapi tidak menyesali perbuatannya (wong edan!!!). Lucie kemudian menelpon saudarinya untuk menenangkan dirinya. Awal kegilaan baru saja dimulai.
Bagi yang belum menontonnya, perlu saya berikan warning dari sekarang bahwa film ini banyak mengandung adegan VAW (Violence Against Women). Jadi bagi para kaum feminis atau aktivis HAM (hehehe) sebaiknya jangan perah melirik film ginian karna akan banyak ditampilkan adegan kekerasan,penyiksaan, dan eksploitasi pada kaum wanita. Bagi yang memiliki riwayat prilaku kekerasan dan anak kecil, juga tidak saya sarankan menikmati film ini. Sebab berpotensial mempengaruhi psikis kejiwaan mereka untuk diterapkan ke real-life. Ingat ini hanya tontonan bersifat hiburan saja bukan inspirasi.
Jika ditanya apa yang menarik dari Martyrs, saya hanya bisa katakan ini adalah sebuah film bagaimana mengemas tema kekerasan yang dapat mengguncang emosi penonton. Kekuatannya sy rasa hanya sebatas itu saja sebab tidak ada hal lain yang menonjol dari exploitation-Horror moie semacam ini. Terlihat dari tema cerita yang terkesan dibuat-buat (nanti akan dibahas di bagian ending), unsur thrilling yang hanya berasa di 45 menit awal lalu beralih pada "kepasrahan" tokoh utama menerima nasibnya. Belum lagi dari acting jajaran cast nya terlihat biasa-biasa saja kecuali si Lucie yang tampil sangat baik tapi sayang hanya *beep* <---- spoiler detected. Scoring music merupakan salah satu kekuatan film horror akan tetapi lagi-lagi hanya terasa di separuh waktu awal saja..
Jelas film polarizing semacam ini sangat sulit menjangkau semua audience. Sebagian menyenanginya, dan sebagian lagi mengutuk apa yang sudah diperbuat sutradara asal prancis Pascal Laugier dalam karyanya. Saya sendiri berada di posisi org yang mengutuk sekaligus memberikan applause atas pengalaman yang diberikannya. Torture porn dengan bumbu violence pada sebuah film, memang menarik untuk disaksikan.
Score >>>> 5 / 10
Enjoyment >>>> 8 / 10
Trauma di masa kecil membuat Lucie (Mylène Jampanoï) menjadi seorang paranoid. Dia pun enggan berkomunikasi dengan orang lain dan cenderung berperilaku aneh. Hanya Anna (Morjana Alaoui) yang menjadi teman bicaranya dan itupun karena dialah satu-satunya saudari perempuannya yang mau mendegar keluh kesahnya.Lantas al apakah sebenarnya menimpa Lucie sehingga membuatnya menjadi paranoid?
Review
Can you imagine what happens to us after death |
Bagi yang belum menontonnya, perlu saya berikan warning dari sekarang bahwa film ini banyak mengandung adegan VAW (Violence Against Women). Jadi bagi para kaum feminis atau aktivis HAM (hehehe) sebaiknya jangan perah melirik film ginian karna akan banyak ditampilkan adegan kekerasan,penyiksaan, dan eksploitasi pada kaum wanita. Bagi yang memiliki riwayat prilaku kekerasan dan anak kecil, juga tidak saya sarankan menikmati film ini. Sebab berpotensial mempengaruhi psikis kejiwaan mereka untuk diterapkan ke real-life. Ingat ini hanya tontonan bersifat hiburan saja bukan inspirasi.
Jika ditanya apa yang menarik dari Martyrs, saya hanya bisa katakan ini adalah sebuah film bagaimana mengemas tema kekerasan yang dapat mengguncang emosi penonton. Kekuatannya sy rasa hanya sebatas itu saja sebab tidak ada hal lain yang menonjol dari exploitation-Horror moie semacam ini. Terlihat dari tema cerita yang terkesan dibuat-buat (nanti akan dibahas di bagian ending), unsur thrilling yang hanya berasa di 45 menit awal lalu beralih pada "kepasrahan" tokoh utama menerima nasibnya. Belum lagi dari acting jajaran cast nya terlihat biasa-biasa saja kecuali si Lucie yang tampil sangat baik tapi sayang hanya *beep* <---- spoiler detected. Scoring music merupakan salah satu kekuatan film horror akan tetapi lagi-lagi hanya terasa di separuh waktu awal saja..
Jelas film polarizing semacam ini sangat sulit menjangkau semua audience. Sebagian menyenanginya, dan sebagian lagi mengutuk apa yang sudah diperbuat sutradara asal prancis Pascal Laugier dalam karyanya. Saya sendiri berada di posisi org yang mengutuk sekaligus memberikan applause atas pengalaman yang diberikannya. Torture porn dengan bumbu violence pada sebuah film, memang menarik untuk disaksikan.
Score >>>> 5 / 10
TRAILER
Sutradara : Pascal Laugier
Penulis : Pascal Laugier
Pemain : Morjana Alaoui, Mylène Jampanoï, Catherine Bégin
Rating : Dewasa
Release : France - 3 September 2008
Bahasa : French
Reward :
Recommended for
Penggemar exploitation-Horror movie dan penikmat film tipikal Killers, Chaser
Spoiler
Penggemar exploitation-Horror movie dan penikmat film tipikal Killers, Chaser
Spoiler
Bagi yang merasa kebingungan di ending , saya akan mencoba menjabarkan apa yang sebenarnya terjadi. Yang belum nonton jangan dibuka.
Ending: