Review : Terror Live (2013)

Terror Live (2013) - Thriller

SINOPSIS

Terror Live mengisahkan tentang seorang penyiar radio yang menerima ancaman bom dari salah satu penelpon misterius ketika siaran on-air. Namun, sang penyiar Young-Hwa Yoon menggapnya hanya pepesan kosong dari penelpon iseng. Beberapa saat setelah penelpon mengakhiri pembicaraannya, tiba-tiba terderngar suara ledakan dan ternyata jembatan penghubung yang berada tidak jauh dengan kantor siaran radio tersebut  sudah hancur terbelah dua. Hal ini membuat Young-hwa menghubungi kembali si penelpon misterius tadi untuk membuktikan apakah dia terlibat dalam aksi pengeboman tersebut.

REVIEW

"Stay Live to Stay Alive"

Jujur saja , dulu saya suka menyindir orang yang hobbinya menonton film drama korea berantai. Bagi sy film korea itu tidak lebih dari tontonan penguras air mata padahal kondisi negara ini yang lebih pantas ditangisi dengan segala problematikanya (emang apa aja yg sudah sy lakukan untuk negara ini ). Entah angin apa, saya memutuskan mencoba menonton film korea dan untungnya saya memulai dengan awal yg baik dengan menyaksikan film thriller korea Oldboy. Dari situlah pandangan saya berubah bahwa negara gingseng ini memiliki selera thriller yang bagus walaupun sampai sekarang sy masih enggan mencoba menonton dramanya (firasat buruk).

Terror Live  adalah film korea bergenre thrill memiliki settingan tempat yang sempit walaupun gak sesempit Burried (2007) yang hanya berada di dalam peti. Lokasinya cuman bersetting di dalam satu ruangan gedung siaran radio. Yah, kita tidak akan dibawa kemana-mana hanya berkutat di satu ruangan saja cuman beberapa kali ditampilkan lokasi kejadian di Jembatan penghubung. Bagi kalian yang sudah tidak asing dengan film seperti phone booth (2002), 127 hours (2010), kalian sudah memiliki bayangan tentang Terror Live.

Film ini sarat dengan konflik dimulai dari latar belakang penyiar, alasan teroris melakukan pengeboman, langkah yang diambil produser radio, produser tv, polisi dalam masalah ini dimana masing-masing memiliki kepentingan tersembunyi. Kalau boleh dikatakan sajian yang ditampilkan sangat provokativ di sepanajng durasinya. Bagaimana tidak, beberapa kali kita dihidangkan adegan tentang kepentingan ruang lingkup media berita dalam tanda kutip negativ (Eh ngapain ga ditulis gini aja yah ").

Dimulai dengan sang penyiar yg ingin mengungkap pelaku untuk menaikkan popularitasnya, ditambah lagi dengan produser yang gencar mendukung demi keuntungan dari momen ini agar rating acaranya makin naik. Sama sekali tidak berencana mengungkap siapa pelaku sebenarnya. Akan tetapi pada pertengahan film konflik pun makin runyam, karena semua kepentingan orang-orang yang terlibat didalamnya terbentur dengan kepentingan pihak yang lain. Ditambah lagi dengan ulah penelpon misterius yang bertindak unpredictable membuat strategi mereka jadi berantakan.

Pemeran utamanya sendiri Jung Woon -Ha yang pernah memerankan sosok psikopat di film Chaser (2008) yang bisa dikatakan aktingnya emang beneran seperti seorang psikopat ini bermain dengan baik . Dapat menggambarkan seseorang yang culas dan merasa kebingungan layaknya seseorang yng mendapat telpon beriisikan acaman teror.

Mungkin terasa jenuh saat menjelang akhir namun ditutup dengan scene ending yang merupakan jalan keluar terbaik bagi semua crew media berita dalam film ini. Secara keselurah film ini menawarkan premis yang menarik tentang ancaman bom secara on-air yang disiarkan secara live dimana kejadian ini mungkin saja terjadi. Premis yang baik ditambah eksekusi cerita yang baik pula sehingga Terror Live worth it untuk ditonton. 

Score >>>> 8,5 / 10

Enjoyment >>>> 7,5 / 10

 MEMORABLE SCENE 

Earphone yang dipasang dikuping  Komisaris

 TRAILER 

Sutradara      : Byeong-woo Kim

Penulis          : Byeong-woo Kim 

Pemain         : Duek-mun Choi, Jin-ho Choi, Jung-woo Ha dan cast lainnya

Durasi           : 97 menit

Rating           : Dewasa

Release         : Korea Selatan - 31 July 2013

Bahasa          : Korea

Reward   

      

 Recommended for 

-pecinta film thriller 

-bagi yang sudah familiar dengan film berlatar sempit