Home » , » Review : 47 Ronin (2013)

Review : 47 Ronin (2013)

47 Ronin (2013) - Action


      Storyline     

Pembalasan dendam dari para ronin (samurai tak ber-tuan) yang direncanakan setelah insiden yang mengakibatkan kehilangan nyawa Tuannya. Kematiannya disebabkan oleh kelicikan salah satu pemimpin wilayah yang merupakan saingan dari desa tersebut.






     Review       

Sebelum saya membahas 47 ronin versi holywood ini ada yang ingin saya klarifikasi dulu pada sahabat semua bahwa film yang saya saksikan sama dengan film yang beredar di Theatre akhir desember '13 silam. 47 ronin yang saya tonton dibintangi oleh keanu reaves yang memainkan tokoh half-breed bernama kai? jikalau benar maka apa yg saya liat sama dengan film yang sahabat saksikan. Karena setau saya dalam sejarah 47 ronin tidak ada namanya karakter berdarah campuran iblis. Mereka semua adalah samurai yang ditinggal mati oleh Tuannya lalu kemudian diasingkan dan dilepas menjadi samurai tak bertuan atau yang disebut ronin.
You and your men follow the old ways of Bushido
Awal cerita dikisahkan pada zaman feodal kuno jepang, terbagi menjadi 2 bagian yaitu wilayah selatan di bawah pimpinan Ako dan wilayah utara dengan pimpinan Nagato. Kedua wilayah ini biasanya mengadakan turnamen sebagai ajang "prestidge" yang dipimpin oleh ketua pimpinan kedua wilayah tersebut,yakni Shogun Takagawa. Namun dalam penyelenggaraan turnamen ini terjadi insiden yang meyebabkan pemimpin wulayah Ako, Lord Asano (Min Tanaka) diberikan hukuman karena berniat membunuh pimpinan Nagato yaitu Lord Kira. Setelah kematian pemimpin desa Ako, maka desa tersebut berada dalam pengawasan Lord Kira yang kemudian membebaskan para samurai. Adalah Oishi (Hiroyuki Sanada) sebagai ketua pimpinan samurai yang berniat membalaskan dendam atas insiden tersebut.

Oh iya, ada karater yang luput saya sebut yaitu Kai (keanu reaves) sebagai half-breed yang sangat loyal kepada Lord Asano karena sewaktu kecil dia diselamatkan dari serbuan iblis (Tengu). Lalu seberapa penting karakter Kai disini? jujur saja yang namanya karakter tempelan itu tidak penting-penting amat. Dia hanya berperan sebagai love interest dari putri Lord Asano dan sebagai supporting fighter dari desa Ako. Klo maw diibaratkan Kai itu sebagai Host acara Golden Ways dimana yang menjadi Mario Teguhnya adalah Oishi. Entah apa yang berada di kepala sang sutradara holywood itu andai saja dirinya tidak memiliki lawan penyihir perempuan cantik, mungkin role yang dimainkan Keanu, tidak akan memberikan kontribusi yang berarti.


Dalam segi penceritaan, film ini ingin menggali unsur Drama , Sejarah 47 ronin, dan handicap action yang siap memberikan tontonan epic. Namun lagi-lagi ketiga aspek tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Mulai dari unsur drama yang dimana tidak berhasil menyimpul ikatan emosi antara penonton dan pemain. Itu terlihat dari penyajian moment kesedihan tanpa didasari alasan  mengapa pemain harus menitihkan air mata tanpa ada chemistry yang mendalam ditambah dialog-dialog yang tidak berbobot. Konspirasi antara Witch dan Lord Kira yang menurut saya sangat tidak masuk akal sebab "apa keuntungan yang didapat dari penyihir yang cuman melayani seorang manusia tanpa ada imbalah jiwa / kekuasaan tertentu". Di film ini tidak ceritakan akan hal tersebut. 

Dari segi sejarah pun tidak dikisahkan secara rinci mengenai prinsip sang samurai setelah bertransisi menjadi ronin. Dan pedang yang diperebutkan di desa Tengu juga tidak memberikan keunggulan yang berarti selain dapat memotong ranting pohon hanya sekali ayunan. Saya pun berpikir mungkin sajian aksi lah yang menjadi penyelamat film ini. Akan tetapi lagi-lagi saya kecewa, ketika yang ditampilkan hanyalah pertarungan serabutan antar ronin. Kita tidak diijinkan melihat secara sinematik pertarungan 1 vs 1 dengan ayunan pedang katana. Adapun itu dibagian scene terakhir tetapi terkesan tidak imbang karena melibatkan antara ronin dan roni (sebutan saya bagi role yang ga bisa gunain pedang). Karakter" Samurai Giant" pun cuman sebagai pemanis doang, dan ada karakter yang mungkin miss di pandangan saya yaitu skeleton yang memegang senjata seperti shotgun seperti di poster film . Ternyata karakter ini juga sebagai pemanis poster doang, dia hanya terlihat di desa tempat ditemukannya Kai setelah diasingkan dimana tidak memiliki peranan penting.


Dibalik kekacauannya, masih ada yang bisa membuat saya menyaksikan film ini sampai ending yaitu keindahan pemandangan suasana desa jepang di jaman feodal kuno, monster-monster yang menggunakan animasi CGI yang terlihat apik, pesona karakter witch yang diperankan Rinko Kikuchi juga berhasil menyihir saya untuk menghabiskan 118 menit saya yang terbuang sia-sia. Aktor dan aktris yang mengisi jajaran cast juga memiliki watak di tiap role-nya tetapi hanya sebatas tampilan fisik saja. Yang menjadi pertanyaan saya mengapa film ini terlalu digembar-gemborkan di negara kita sebagai film dengan tontonan menawan sedangkan di holywood sana film ini dibiarkan terjun bebas dari segi kualitas dan pemasukannya. 

Score >>>> 5 / 10

Enjoyment >>>> 6 / 10

TRAILER 
Sutradara      : Carl Rinsch
Penulis         : Chris Morgan (screenplay), Hossein Amini (screenplay)
Pemain         : Keanu Reeves,Hiroyuki Sanada, Rinko Kikuchi 
Rating           : Remaja
Release         : Indonesia - Desember  2013
Bahasa          : English
Reward          : 

Recommended for 
Isi sendiri aja gan, ane sih kagak rekomendasiin 


Share this article :

1 comment:

  1. Saya begitu menyukai artikel yang disajikan dalam blog ini,
    Semoga sukses terus memberikan informasi bermanfaat utk semua orang.

    ReplyDelete

Silahkan Tanggapannya